KOMISI VIII DPR MINTA PEMERINTAH BERDAYAKAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL

21-01-2010 / KOMISI VIII

       

Komisi VIII DPR meminta Pemerintah melalui Dirjen Pemberdayaan Sosial Departeman Sosial RI fokus kepada program pemberdayaan komunitas adat terpencil (KAT) untuk dip

erluas jangkauannya dan disinergikan dengan program antar kementerian terkait yang melakukan program di daerah perbatasan dengan Negara tetangga dan antar daerah.

 

Hal it

u diungkapkan Ketua Komisi VIII Abdul Kadir Karding (F-KB) yang didampingi Wakil Ketua Komisi Chairunnisa (F-PG) dan Yoyoh Yusroh (F-PKS) saat Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Rusli Wahid, di Gedung Nusantara II, Kamis (21/1).

 

 

“Sehingga out put dari program tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan, memperkuat semangat kebangsaan dan ketahanan sosial masyarakat perbatasan,” jelasnya.

 

 

Abdul

Kadir menambahkan, DPR juga mendesak Dirjen Pemberdayaan Sosial agar dalam melaksanakan program dan anggaran 2010 perlunya meningkatkan kompetensi dan kualitas tenaga pendamping dalam pelaksanaan program pemberdayaan fakir miskin melalui program Bantuan Lansung Pemberdayaan Sosial (BLPS) agar dapat mengoptimalkan tercapainya target dan sasaran program.

 

Menurut Ketua Komisi VIII, program pemberdayaan keluarga dan kelembagaan sosial masyarakat perlu dipertajam dengan melakukan inovasi yang kreatif dan melakukan berbagai kerjasama program dengan lembaga terkait. “Sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga dan peran aktif kelembagaan sosial dalam masyarakat,” paparnya.

 

Lebih lanjut Ketua Komisi VIII mengatakan, bahwa postur anggaran 2010 belum berpihak kepada Pemberdayaan Sosial karena alokasi anggaran yang tersedia tidak sebanding dengan jangkauan masalah kesejahteraan sosial yang hendak diatasi. “Oleh karena itu, Komisi VIII meminta kepada Dirjen Pem

berday

aan Sosial dapat segera menyampaikan data pr

ogram dan target sasaran serta realisasi anggaran dan program tahun 2009 y

ang detail serta pelaksanaan program dan anggaran tahun 2010 yang disusun berdasarkan daerah provinsi,” jelas Abdul Kadir.

 

Dalam melaksanakan program dan anggaran tahun 2010, DPR juga mendesak kepada Dirjen Pemberdayaan Sosial agar dapat meningkatkan kemitraan dengan dunia usaha dengan berkoordinasi lintas sektoral atau antar kementerian terkait, termasuk dengan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program. “Sehingga dapat dicapai target dan sasaran sesuai yang direncanakan,” terangnya.(iw)   

BERITA TERKAIT
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...
Selly Andriany Minta Penindakan Tegas atas Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyayangkan aksi intoleransi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat,...